Salim Darmadi

Pengembaraan saya di dunia riset ilmiah bermula ketika saya menjalani semester terakhir saya di University of Queensland. Saya hanya mengambil tiga matakuliah, sehingga memiliki lebih banyak waktu luang. Semula, saya mengisi waktu dengan mempersiapkan sebuah proposal penelitian dengan harapan saya bisa memperoleh beasiswa S-3 di UQ (syukur-syukur bisa langsung lanjut setelah lulus S-2). Dalam proposal tersebut, saya menggunakan pendekatan lintas disiplin ilmu yang melibatkan ilmu keuangan dan komunikasi. Namun, akhirnya dapat dipastikan harapan tersebut kandas karena di fakultas yang bersangkutan tidak ada dosen pembimbing yang available.

Akhirnya, semester terakhir tersebut saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk mengunduh banyak artikel jurnal ilmiah, yang akan saya perlukan untuk menulis sepulang saya ke Tanah Air nantinya. Tentu artikel yang saya unduh adalah topik-topik yang menjadi minat riset saya. Setelah terkonfirmasi bahwa saya tidak bisa mengambil tesis S-2 di UQ, saya memerlukan publikasi ilmiah yang memadai untuk melapangkan jalan menuju cita-cita saya yang lain, yaitu memperoleh beasiswa S-3. Di samping itu, semakin lama saya merasa riset adalah passion saya. Ada juga rasa geregetan ketika mendapati bahwa jumlah karya ilmiah yang ditulis akademisi Indonesia di jurnal-jurnal internasional (khususnya pada bidang ilmu akuntansi dan manajemen keuangan) masih jauh lebih sedikit dibandingkan karya-karya dari negeri jiran.

Alhamdulillah, begitu pulang di Tanah Air dan kembali ke bagian riset di institusi tempat saya bekerja, saya mendapatkan banyak kesempatan untuk menulis, mempresentasikan, dan mempublikasikan karya ilmiah saya, yang saya harapkan dapat memberikan kontribusi akademis maupun praktis. Berikut merupakan beberapa langkah yang saya tempuh untuk semakin berkembang dalam dunia riset ilmiah.

Publikasi di Jurnal Ilmiah Internasional

Jurnal ilmiah merupakan bentuk publikasi tertinggi karena telah melalui proses penelaahan (review) oleh sesama peneliti. Karena itu, saya berusaha terus memperpanjang riwayat publikasi saya di jurnal ilmiah internasional. Mengingat sumber daya yang masih relatif terbatas, tentu saya baru dalam tahap bermimpi untuk melihat karya saya terpampang di jurnal-jurnal prestisius. Pada umumnya, paper yang telah saya finalisasi akan saya kirimkan ke jurnal internasional yang ranking-nya tidak terlalu tinggi, serta tidak memerlukan submission/publication fee. Saya masih menyimpan harapan untuk dapat menorehkan suatu breakthrough dalam riset akuntansi dan keuangan, suatu hari nanti.

Presentasi di Konferensi Ilmiah

Waktu yang diperlukan untuk penelaahan dan publikasi paper di jurnal ilmiah internasional biasanya cukup lama. Karena itu, para peneliti biasanya mempresentasikan hasil riset mereka di acara-acara konferensi atau simposium sebagai sarana diseminasi dan menghimpun masukan dari sesama peneliti. Demikian pula yang saya lakukan, saya mengikuti berbagai konferensi skala nasional dan internasional, baik dengan biaya kantor maupun swadaya. Sejauh ini memang saya baru mengikuti konferensi di Indonesia, namun embel-embel internasional pada acara konferensi memungkinkan saya untuk bertemu peneliti dari berbagi negara dan, tentu, mengasah kemampuan bahasa Inggris saya.

Diseminasi di Social Science Research Network (SSRN)

SSRN merupakan online repository terbesar di dunia yang ada saat ini, yang sering digunakan para peneliti ilmu sosial di dunia untuk mendiseminasikan karya mereka sebelum dipublikasikan di jurnal. Memang, diseminasi melalui SSRN mengandung risiko tertentu, namun hal itu dapat dikelola sedemikian rupa. Alhamdulillah, justru banyak rezeki dan kesempatan saya peroleh dengan terdiseminasikannya karya di SSRN. Misalnya, saya telah beberapa kali diundang sebagai reviewer pada berbagai jurnal internasional; serta diundang sebagai panelis pada kursus untuk direksi dan manajer HRD.

Supervisi Skripsi Mahasiswa

Pertama kali membimbing skripsi mahasiswa di almamater sendiri. Yang saya bimbing tidak lain adalah adik-adik kelas saya sendiri. Sejauh ini ada 20 mahasiswa yang telah dan sedang saya bimbing. Alhamdulillah, justru saya merasa ilmu saya semakin bertambah dengan sungguh-sungguh membimbing mereka menyelesaikan skripsi. Saya memperlakukan mahasiswa bimbingan saya sebagai mitra, di mana saya berharap mereka dapat menghasilkan skripsi sebagus mungkin, untuk kemudian dapat dilanjutkan sebagai kolaborasi bersama dalam menelurkan karya ilmiah yang tingkatnya lebih tinggi (conference paper dan journal paper).

Saya benar-benar bersyukur bahwa berbagai capaian tersebut dapat saya raih dalam waktu sekitar dua tahun. Tentu saja ini baru permulaan, dan masih panjang jalan yang harus saya tempuh untuk meningkatkan kapasitas dan kontribusi saya di belantara riset ilmiah…

Agustus 2012

(Gambar diambil dari sini)