Posted by: Salim Darmadi | 13 August 2012

Mengawali Hari-Hari Kerja

Setiap kali bersiap-siap sebelum berangkat bekerja, saya berusaha untuk mengawali hari dengan semangat dan optimis. Ada lebih dari cukup alasan mengapa saya harus mengawali hari kerja, terutama hari Senin, dengan semangat.

Dalam pandangan saya, suasana di kantor saya demikian mendukung. Ada banyak orang muda, ada banyak orang hanif, ada banyak orang berintegritas. Hampir tidak ada uang syubhat yang berseliweran di sini. Apalagi saya ditugaskan di bagian penelitian, sehingga saya banyak membaca, belajar, dan selalu ditantang untuk meningkatkan kapasitas saya.

Tentu bukan hanya itu yang membuat saya bersemangat. Ini adalah ibadah. Menyadari peran dunia birokrasi tempat saya bekerja, saya harus bisa menjadikan pekerjaan saya ini sebagai tempat untuk memberikan kemanfaatan dan kemaslahatan seluas-luasnya, bagi stakeholder khususnya, serta bagi umat dan bangsa umumnya. Lebih jauh lagi, profesi saya di dunia birokrasi mempunyai peran strategis tersendiri dalam upaya besar bernama pembaruan dan perbaikan bangsa dan negeri ini. Nilai-nilai spiritual seperti ini mutlak adanya. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi ruh dalam menjalani keseharian kita, sehingga kita akan terhindar dari sebutan ”robot hidup” yang menyelesaikan seluruh pekerjaan tanpa makna dan keberartian yang dalam.

Terngiang di telinga nasihat yang dilontarkan oleh para senior dan guru kami. Profesi saya di dunia birokrasi harus memenuhi tiga peran dan fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai sumber penghasilan (kasbul ma’isyah). Profesi birokrat dapat dijadikan sebagai satu-satunya atau salah satu sumber penghasilan, dengan tetap mengedepankan integritas dan profesionalisme.

2. Sebagai sarana pengembangan kompetensi (tanmiyatul kafa’ah). Orang-orang saleh dan berintegritas harus memanfaatkan sebanyak mungkin peluang sehingga nantinya mereka akan dapat menyumbangkan sebanyak mungkin kemanfaatan dalam skala yang semakin besar.

3. Sebagai sarana transformasi nilai (nasyrul fikrah). Orang-orang saleh dan berintegritas harus memanfaatkan posisinya untuk mentransformasi nilai-nilai kebaikan di lingkungan kerjanya.

Hari Senin, hari pertama untuk memulai kembali hari-hari kerja. Saya pun bersiap. Sudah terbayang di benak saya tumpukan pekerjaan yang harus diselesaikan, rutinitas yang harus dijalani, perjalanan jauh ke kantor sebagai konsekuensi seorang komuter, hingga kesemerawutan lalu lintas pada sore hari ketika pulang kerja. Saya pun mengingatkan diri sendiri: tetap semangat dan optimis!! Maka kalimat ”I don’t like Monday” pun tak perlu terlontar. BismiLlaahi tawakkaltu ’alallaahi, laa haula wa laa quwwata illaa billaahi…

Desember 2007

(Gambar dari Wikipedia)


Responses

  1. Istimewa. Orang yang tepat di tempat yang tepat juga 🙂

    • Mudah-mudahan Mas Umam juga demikian.. 🙂


Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Categories

%d bloggers like this: